http://adf.ly/1L9xpp

Rabu, 18 April 2012

pertahanan di bidang energi

PERTAHANAN DI BIDANG ENERGI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pertemuan Indonesia-Japan Energy Round Table menghasilkan tiga perjanjian kontrak baru di bidang minyak bumi, gas, dan energi senilai dua miliar dolar AS.

"Ada tiga perjanjian kontrak senilai dua miliar dolar AS, yaitu perjanjian perdagangan LNG antara PT Pertamina/BP Berau dengan Tohoku Electric Power dari Blok Tangguh di Papua selama 20 tahun dengan nilai satu miliar dolar AS," kata Purnomo kepada wartawan seusai pertemuan itu di Tokyo, Selasa.

Selanjutnya dua perjanjian lainnya adalah kontrak yang ditandatangani oleh PT PLN dan Sumitomo Corporation untuk proyek PLTU Tanjung Jati B senilai 500 juta dolar AS untuk meningkatkan kapasitas menjadi dua kali 600 MW dan akan selesai dalam jangka waktu 40 bulan, serta kontrak yang ditandatangi oleh PT PLN dengan Marubeni Corporation senilai 500 juta dolar AS untuk proyek PLTU Cirebon untuk meningkatkan kapasitas sebesar 600 MW.

Menurut Purnomo, selain tiga kontrak baru tersebut, kedua pihak juga menandatangani dua perjanjian lain, yaitu antara Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM dengan Sojitz Corporation tentang jasa konsultasi, komersialisasi untuk "coal liquefaction".

Perjanjian lainnya adalah kesepakatan antara Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM dengan Japan Bank for International Cooperation untuk kemitraan strategis dalam pengembangan bahan bakar nabati.
Dan Dalam rangka memberikan masukan kepada program kegiatan BPPT, pada Pra Raker BPPT kali ini diisi dengan pembekalan materi dari tujuh narasumber yakni; Bidang pangan dengan narasumber Alisjahbana Haliman (Direktur PT Haldin Pasific Semesta), bidang transportasi dengan narasumber Budi Darmadi (Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin), Bidang Hankam dengan narasumber Rizky Ferianto (Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan BAPPENAS), Bidang Kesehatan dengan narasumber Djakfarudin Junus (Direktur Indofarma), Bidang Energi dengan narasumber Ego Syahrial (Ka Pusdatin ESDM), Bidang TIK dengan narasumber Silvia Sumarlin (Ketua KADIN Bidang Telematika) dan narasumber yang terakhir adalah Luky Eko Wuryanto (Deputi Bidang koordinasi Infrastruktur dan Prasarana Wilayah Kemenko Perekonomian) untuk bidang MP3EI.
Pada paparan pertama dari bidang pangan disampaikan bahwa produk yang dihasilkan PT Haldin Pasific Semesta sangat dekat dengan BPPT, ” Industri kami bergerak pada bidang farmasi, kosmetik, makanan dan minuman. Apa yang kami lakukan di perusahaan ada dua teknologi yaitu liquid dan powder technology. Kita ambil bahan mentah, kemudian bagaimana caranya bahan mentah diproses sehingga mempunyai nilai tambah. Dari segi bahan mentah kami mencari bahan terbaik, dari segi proses, kita mengambil bahan baku dan diaplikasikan teknologi yang paling optimal. Terkhir dalam hal finishing product kita melihat segmentasi pasar. Dalam pengembangan teknologi dengan BPPT, tiga pilar itu yang perlu kita lihat. BPPT mempunyai teknologi dan proses, kami dari swasta membuka diri untuk kerjasama dengan BPPT di industri kita sendiri,” ungkap Direktur PT Haldin, Alisjahbana Haliman.
Menimpali pernyataan Haliman, Listyani menambahkan bahwa sudah saatnya kita hand in hand mengisi triple helix ABG. “Kita memiliki beberapa teknologi yang sesuai untuk pengembangan produk di PT Haldin,” ujarnya.
Pada pembekalan selanjutnya dari bidang transportasi disampaikan mengenai pentingnya riset dan pengembangan (R&D-red) dalam industri transportasi. “BPPT merupakan leader dalam industri terapan transportasi di Indonesia,” ungkap Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Perindustrian, Budi Darmadi.
Industri unggulan berbasis teknologi tinggi, lanjutnya, terdiri dari industri permesinan dan alat pertanian, industri elektronika dan telematika, industri maritim, kedirgantaraan dan alat pertahanan dan industri alat transportasi darat. “Hanya saja riset di komponen kita jauh ketinggalan. Contohnya saja galangan kapal kita seringkali merangkap juga sebagai industri komponen kapal. Makanya dibandingkan di Korea yang hanya tiga bulan menyelesaikan sebuah kapal, di Indonesia bisa setahun sampai dua tahun. Maka dari itu perlu sentuhan riset R&D terapan,” tambah Budi.
Pada sesi pembekalan bidang Hankam disampaikan bahwa Industri strategis Indonesia bersifat pasang surut dari mulai tahun 1970-an sampai sekarang. “Pengadaan alutsista nasional tidak diiringi dengan pemberdayaan industri pertahanan (Inhan tidak menguasai teknologinya). Hal ini menjadi faktor penghambat kemandirian pemenuhan alutsista,” ujar Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas, Rizky Ferianto.
Sementara itu lanjutnya, salah satu Sasaran Pembangunan Jangka Panjang Bidang Hankam yang diamanatkan melalui RPJPN adalah terbangunnya profesionalisme prajurit yang didukung industri pertahanan yang andal. “Pemberdayaan industri pertahanan merupakan prioritas nasional RPJMN 2010-2014. Kata Kuncinya Adalah: Sinkronisasi Defense Acquisition Dan Pemberdayaan Industri Pertahanan. Oleh karena itu perlu peningkatan teknologi menuju high level technology guna meningkatkan kontribusi pemenuhan kebutuhan user (TNI/Polri),” ujarnya.
Sebagai rekomendasi, Deputi Bappenas juga menambahkan bahwa skenario komprehensif - Linkage yang kuat antara setiap Project R&D Hankam perlu dibangun. Kerjasama BPPT, Bappenas, dan KKIP dalam percepatan pengembangan Teknologi Hankam perlu diimplementasikan. “BPPT perlu mengidentifikasi “Key Technology”, strategi pemenuhannya, dan sumber daya yang dibutuhkan. Bappenas akan mendorong program R&D khusus Hankam berdasarkan rekomendasi teknologi BPPT,” tegasnya.
Pada sesi keempat yakni pembekalan bidang kesehatan diutarakan mengenai lemahnya penelitian dan pengembangan di industri farmasi. “Lemahnya bukan dalam knowledge peoplenya tapi tidak punya dana. Indofarma salah satu BUMN Farmasi di Indonesia yang fokus kepada manufaktur mempunyai arah kebijakan bisnis pada pengembangan produk dan bisnis herbal. Kemudian prospek untuk dikembangkan dengan dukungan teknologi adalah pengembangan produk herbal, generikisasi produk bioteknologi maupun chronic degenerative disease, pengembangan engineering pharmaceutical dan pengembangan nutraceutical,” ujar Direktur Indofarma, Djakfarudin Junus.
Dilanjutkan oleh Djakfarudin, mengenai pola kemitraan dengan BPPT tentunya harus berbasis manfaat, kemitraan harus memberikan manfaat baik untuk BPPT maupun BUMN Farmasi. “Kemudian market driven,bahwa kemitraan bisnis yang dijalankan harus berbasis pada market need. Selanjutnya adalah speed yakni kemitraan bisnis harus dijalankan dengan serius, dengan perencanan matang dan bukan sekedar formalitas,” jelasnya.
Pada pembekalan sesi ke lima bidang energi dengan narasumber Ego Syahrial (Ka Pusdatin ESDM), disampaikan bahwa telah terjadi beberapa anggapan yang keliru mengenai energi di Indonesia diantaranya; Indonesia adalah negara yang kaya minyak, padahal tidak, kita lebih banyak memiliki energi lain seperti batubara, gas, CBM, panas bumi, air, BBN dan sebagainya. Anggapan keliru lainnya adalah harga BBM harus murah tanpa berpikir bahwa hal ini menyebabkan terkurasnya dana pemerintah untuk subsidi harga BBM, ketergantungan kita kepada BBM yang berkelanjutan serta kepada impor minyak dan BBM yang makin lama makin besar serta makin sulitnya energi lain untuk berkembang.
Oleh karena itu arah kebijakan umum Kementrian ESDM adalah; Meningkatkan efisiensi, konservasi, dan pelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaan energi. Meningkatkan pangsa sumberdaya energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. Meningkatkan cadangan terbukti energi fosil dan mengurangi pangsanya dalam bauran energi nasional. Pengamanan pasokan energi, khususnya listrik dan migas serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi dalam pembangunan ekonomi nasional.
ESDM juga telah melaksanakan beberapa penelitian dan pengembangan guna mewujudkan hal tersebut. “ESDM telah melaksanakan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jawa Bagian Barat, Litbang Coalbed Methane (CBM) to Power, SPBG Mother Daughter system, pengembangan mikrohidro, pengembangan energi surya, dan gasifikasi batubara,” jelasnya.
Pada sesi pembekalan ke enam Bidang TIK dengan narasumber Silvia Sumarlin (Ketua KADIN Bidang Telematika) disampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah pasar pengguna TIK di Indonesia dimana jumlah belanja TIK mencapai 220 triliun. “220 Triliun itu didapat dari komponen investasi belanja perangkat TIK, infrastruktur TIK, belanja online yang menggunakan TIK, pulsa dan komponen lainnya, bahkan target di 2015 nanti mencapai 440 T. Kenapa manufaktur kita sekarang tidak bertumbuh, pabrik kurang berkembang, karena salah satunya adalah akses untuk mendapatkan dana. Untuk itu faktor yang harus ditingkatkan adalah penggunaan produk lokal dan TKDN yang tinggi. Kemudian buruknya jaminan keamanan di indonesia juga perlu diperbaiki. Yang terpenting perkembangan ekonomi tidak terlepas dari bidang TIK. Saya yakin

Rabu, 04 April 2012

MIMPI SAYA TENTANG INDONESIA

Indonesia merupakan negara yang paling kaya dibandingkan dengan negara negara lainnya. Buktinya saja banyak rempah rempah yang dihasilkan dari negara ini, seperti lada, ketumbar dll. Selain itu letak indonesia yang sangat strategis yang diapit oleh 2 benua dan 2 samudera yang menjadikan indonesia sebagai jalur mata rantai perdagangan dunia. Indonesia juga memiliki daratan yang luas, lautan yang luas.

Tapi dalam kenyataannya saat ini indonesia menjadi negara miskin. Seperti yang kita lihat saat ini dari segi perekonomian saja banyak rakyat yang kurang mampu menjadi pengemis dijalan, menjadi tukang cuci, menjadi penyapu jalan,dll. untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meroket tajam. Sampai- sampai pemerintah mengadakan pembagian BLT yang dirasa cukup membantu untuk rakyat miskin. Tapi hal itu nihil, karena cara yang kurang efektif. Banyak penganguran karena kebijakan pemerintah tentang peraturan sisten kontrak, banyaknya pekerja TKI yang dikirim kenegara negara lain untuk dipekerjakan.

Dari segi hukum di Indonesia, saya rasa menggunakan sistim "PILIH KASIH". Buktinya saja beberapa waktu lalu ada seorang anak yang mencuri sendal harus dipenjarakan, sedangkan aparat pemerintahan yang tersandung masalah KKN atau tindak pidana lain diberi hukuman yang tidak sesuai. Bahkan Aparat pemerintahan yang dipenjara pun masih bisa pergi keluar negri, menikmati fasilitas kemewahan yang ada dalam penjara. dan masih banyak lagi. Dari segi politik diindonesia tampaknya mengantut sistem " Ada Uang Anda Menang ".

Saya berharap dimasa mendatang Indonesia menjadi lebih baik lagi dari segi Perekonomian, Pemerintahan, Keamanan, Hukum, dan Politik. Saya berharap pemerintahan yang bersih tanpa KKN. Jika ada yang tersangkut masalah hukum saya harap diadili dengan seadil-adilnya tanpa pandang bulu, Tidak ada lagi rakyat yang menderita kelaparan dan Penjaminan kesehatan bagi seluruh rakyat, Penyediaan Lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya sehingga tidak ada lagi pengiriman TKI keluar negri, Pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi rakyat miskin, Sarana pendidikan yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Pengobatan yang terjangkau dan merata untuk setiap masyarakat. Pemanfaatan SDA dan SDM yang memnadai dan efisien.

Saya rasa hal yang saya sebutkan diatas tadi bisa membantu untuk menajadikan indonesia negara yang lebih baik, Maju dan berkembang dimasa yang akan datang. Amin. Sekian dan Terima Kasih.

DICARI PEMERINTAHAN YANG TIDAK LEBAY

Saya harap ada pemerintah yang dapat membenahi apa yang menjadi kekurangan dan apa yang harus digali dan dikembangkan untuk kemajuan negara indonesia tercinta ini. Tidak egois dan hanya mementingkan anggota golongan semata.Menjalani pemerintahan yang baik dan rela mati untuk memajukan negara ini. Demi terciptanya kehidupan yang lebih baik.

Tidak seperti yang sekarang ini banyak dilihat atau bahkan didengar di media media informasi seperti TV,Radio, Tabloid atau bahkan diInternet. Tentang pembangunan gedung DPR baru, pembangunan toilet baru DPR, penyediaan makanan untuk rapat DPR.

Rencana pembangunan Gedung DPR senilai Rp 1,168 triliun dimulai sejak Oktober 2010 dengan ditandai peletakan baru pertama. Standar gedung baru tersebut lebih dari sekedar ruang kerja namun dilengkapi dengan fasilitas mewah seperti kolam renang, fitness centre, sekaligus tempat spa.

Keberadaan fasilitas mewah di gedung wakil rakyat itu diungkapkan Tim Leader Teknis Pembangunan Fisik Gedung DPR BudiSukada. Selain fasilitas tersebut, wujud Gedung DPR juga akan menyerupai mal karena di dalamnya akan disediakan tempat pijat refleksi, pertokoan, koperasi, apotek, dan fasilitas lain yang tersebar di seluruh gedung. Budi mengatakan, fasilitas itu disediakan untuk menunjang kinerja anggota DPR, terutama untuk menjaga kesehatan dan kebugaran para anggota DPR.

Total biaya pembangunan gedung ini sekitar Rp1.162.202.186.793 (Rp1,162 triliun). Biaya sebesar ini belum termasuk anggaran untuk IT, sistem keamanan dan furniture.
Belum lagi pembangunan toilet dpr dan kenaikan anggaran makanan ringan wakil rakyat tersebut yang menghabiskan biaya negara yang begitu besar.